Thursday, August 18, 2005

What A Week! Plus A Comment About Indonesian Idol 2

Huh...
Minggu ini bener2 sibuk. Ya, semuanya tidak lepas gara-gara aksi demo kami ke
perkantoran Kabupaten Deli Serdang hari Senin lalu. Untungnya demo kami
ditanggapi sama Pak Yusuf Sembiring (Wakil Bupati Deli Serdang) dan Kepolisian
Resort. Untung? Ya! Soalnya baru kali ini masalah kampus ikan-ikanan itu kami
cuatkan sendiri ke publik. Sebelumnya cuma desas-desus saja di masyarakat Lubuk
Pakam dan kalangan wartawan dan ditanggapi pula. He he he...
Kami udah nggak
tahan dengan kebohongan publik yang dilakukan yayasan brengsek itu. Hampir sia-
sia masa dua tahun kami belajar disitu. Ya udahlah, lapor saja ke polisi! Biar
diusut semua borok mereka. Kami semua - mahasiswa/i STIKANLA Deli Serdang -
berharap agar semua masalah ini cepat selesai dan nasib plus masa depan kami
tidak terkatung - katung (kami tidak ingin digambarkan sebagai pelaku pembelian
gelar sarjana seperti iklan di teve itu. Jadi monyet, gitu loh). Janji terbaru
sih katanya sekolah tinggi ini akan "dikelola lagi" oleh Pemerintah
Kabupaten Deli Serdang. Semoga...



Ajang kompetisi Indonesian Idol2 telah berakhir Sabtu lalu dengan hasil Mike
(Michael Prabawa Mohede) sebagai The Second Indonesian Idol dan Judika Nalom
Abadi Sihotang sebagai runner up-nya. Yah... meskipun aku kecewa dengan hasil
polling pemirsa ini, selamat deh buat Mike (Koq aku kayak nggak tulus
ngucapinnya ya?). Buat Judika, semoga kamu juga sama populernya kelak seperti
Clay Aiken, si runner up American Idol musim kedua. Unang gabe pailahon halak
Batak da Lae.
Another question raised up! Koq hasil polling grand final
Indonesian Idol selam dua musim mirip dengan hasil polling grand final American
Idol? Aku juga nggak tau pasti. Musim pertama, Kelly vs Justin = Joy vs Delon (cewek
vs cowok). Musim kedua, Ruben vs Clay = Mike vs Judika (cowok RnB yang chubby vs
cowok semi rocker yang rambutnya sama sekali nggak bisa dibilang culun). Mirip
kan?

Tuesday, August 09, 2005

New lay-out

Ini tampilan lay-out yang baru. Tentunya dengan pemangkasan script hingga 50% dari sebelumnya. Biar nggak berat waktu loadingnya gitu.
PS: Vote for Judika!

Monday, August 08, 2005

I will survive in Thee, oh Lord!

Oh Lord.. I was fully a hater to people arounds me. To Thee, I was a true sinner. But then now I stand toward Thee, shouting Your Holy Name. Jesus! I beg Thee to walk beside me to face these troubles, come oh Lord. Teach me to be strong & loving Thee more than I can be.
Come oh Lord, come oh Lord...

Monday, August 01, 2005

Bukan Dalam Statistik Itu!

Inilah aku dan suaraku, berharap dan berdoa agar aku bukan dalam hitungan statistik - statistik kejam yang selalu disebutkan orang.

Satu, statistik mahasiswa drop-out.
Dua, statistik anak - anak pemberontak.
Tiga, statistik sarjana dari perguruan tinggi yang tidak jelas.
Empat, statistik pengangguran.
Lima, statistik kriminal dan penjahat.
Enam, statistik sampah - sampah negara.
Tujuh, statistik orang - orang tidak berguna.
Delapan, statistik rakyat miskin.
Sembilan, statistik generasi tak berpengharapan untuk maju dan hidup benar.
Sepuluh, statistik orang - orang yang selalu berbuat dosa dan berakhir di neraka.

(Catatan: Tidak semua orang miskin itu sampah - sampah negara dan tidak berguna)

Sesaat di Danau Senja

Hummph...
Kuhirup nafas sedalam mungkin. Segar, karena hujan baru reda beberapa waktu. Ya...
hujan penderitaan batin. Kini aku sudah bebas. Kini aku di tepi danau saat senja
menjelang. Entahlah ini ada dimana, mungkin di Alaska atau di pedesaan di suatu
titik kecil di bumi ini. Aku tak lagi terlalu memikirkan persoalan dalam hidupku.
Ketenangan ini yang kucari. Hummph... Dia sudah dan sedang berjuang bagiku.



Lihat lihat... belibis dan angsa beranjak ke peraduannya. Suaranya gaduh
ceria seraya bergerak ke pinggir rawa. Pepohonan di balik gunung itupun kini tak
terlihat, sama seperti orang - orang berhati busuk yang tak lagi peduli dengan
mahasiswa - mahasiswa yang mengiba kejelasan status kuliahnya. Ya, malam juga
akan tiba dengan kegelapannya. Sama gelapnya dengan segala fitnahan dan
kemunafikan yang muncul dari orang - orang yang pernah ada di dekatku. Mereka
muncul seperti malam. Malam yang sangat biasa dalam hidup manusia.



Ha ha ha... Sudahlah. Ya, senja ini akan berlalu. Berlalu dengan usainya
lamunanku hari ini.



Inspired by that Esato wallpaper (installed in T230)