Monday, August 01, 2005

Sesaat di Danau Senja

Hummph...
Kuhirup nafas sedalam mungkin. Segar, karena hujan baru reda beberapa waktu. Ya...
hujan penderitaan batin. Kini aku sudah bebas. Kini aku di tepi danau saat senja
menjelang. Entahlah ini ada dimana, mungkin di Alaska atau di pedesaan di suatu
titik kecil di bumi ini. Aku tak lagi terlalu memikirkan persoalan dalam hidupku.
Ketenangan ini yang kucari. Hummph... Dia sudah dan sedang berjuang bagiku.



Lihat lihat... belibis dan angsa beranjak ke peraduannya. Suaranya gaduh
ceria seraya bergerak ke pinggir rawa. Pepohonan di balik gunung itupun kini tak
terlihat, sama seperti orang - orang berhati busuk yang tak lagi peduli dengan
mahasiswa - mahasiswa yang mengiba kejelasan status kuliahnya. Ya, malam juga
akan tiba dengan kegelapannya. Sama gelapnya dengan segala fitnahan dan
kemunafikan yang muncul dari orang - orang yang pernah ada di dekatku. Mereka
muncul seperti malam. Malam yang sangat biasa dalam hidup manusia.



Ha ha ha... Sudahlah. Ya, senja ini akan berlalu. Berlalu dengan usainya
lamunanku hari ini.



Inspired by that Esato wallpaper (installed in T230)

No comments: